%0 Thesis %9 S1 %A ARI, WIBOWO %A Terry Irenewaty, M.Hum, %B FIS %D 2013 %F UNY:21738 %I UNY %T HUBUNGAN ANTARA AUSTRALIA DENGAN INDONESIA PAD %U http://eprints.uny.ac.id/21738/ %X Penulisan skripsi ini yang berjudul Dinamika Hubungan Antara Australia dengan Indonesia Pada Masa Perdana Menteri Gough Whitlam (1972-1975) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Australia dengan Indonesia pada era sebelum Perdana Menteri Gough Whitlam, peran Gough Whitlam dalam dunia politik bersama Partai Buruh sebelum menjadi Perdana Menteri Australia, dan hubungan antara Australia dengan Indonesia pada masa Pemerintahan Perdana Menteri Gough Whitlam. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memaparkan hubungan antara Australia dengan Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan metode sejarah kritis. Adapun metode yang digunakan ini ada empat langkah, yaitu 1). Heuristik (pengumpulan data) adalah usaha untuk mengumpulkan jejakjejak atau fakta-fakta sejarah di masa lampau. 2).Verifikasi, adalah kegiatan mengkritik atau menilai sumber, baik intern maupun ekstern yang telah dikumpulkan untuk dinilai validitas dan realibilitasnya. 3). Interpretasi adalah menafsirkan data yang diperoleh seobyektif mungkin, tentunya setelah data tersebut dikritisi. 4). Historiografi (penulisan) adalah kegiatan terakhir, yaitu menuliskan atau merangkaikan data-data yang telah diperoleh yang sudah dikritisi serta diinterpretasikan. Berdasarkan hasil kajian dan analisis dari data-data yang telah diperoleh baik itu melalui literatur maupun surat kabar sejaman dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Australia dengan Indonesia pada masa Perdana Menteri Gough Whitlam banyak mengalami kendala, hal ini dibuktikan dengan adanya campur tangan Australia dalam masalah Irian Barat. Sejak kepemimpinan Gough Whitlam hubungan Australia dengan Indonesia terjalin erat hal ini dibuktikan dengan adanya bantuan yang diberikan oleh Australia kepada Indonesia, baik itu dalam bentuk keuangan maupun dalam bentuk tenaga ahli, mesin-mesin, pembangunan sarana dan prasarana, dan lain sebagainya. Hubungan keduanya sempat goyah dalam masalah rencana penggabungan Timor Timur. Whitlam sendiri sebenarnya tidak menghalangi jika Timor Timur hendak bergabung dengan Indonesia, asalkan aspirasi warga Timor Timur diperhatikan. Sebelum Timor Timur bergabung dengan Indonesia, Perdana Menteri Whitlam harus lengser dari jabatannya diakibatkan oleh banyak faktor, bukan hanya masalah Timor Timur saja. Kata Kunci: Gough Whitlam, Australia-Indonesia, 1972-1975.