%D 2015 %I FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN %T PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA %L UNY21726 %X Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa tunagrahita ringan siswa kelas IV SDLB di SLB Negeri 2 Yogyakarta dengan menggunakan media video pembelajaran IPA. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kuantatif. Desain penelitian menggunakan model spiral Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV tunagrahita ringan di SLBN 2 Yogyakarta, berjumlah dua siswa dan keduanya berjenis kelamin laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes prestasi belajar IPA, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu panduan observasi untuk aktivitas belajar dan tes untuk prestasi belajar IPA. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan media video pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB Negeri 2 Yogyakarta. Prestasi belajar yang dicapai siswa pada pre test, subjek Rk mencapai skor 8 dengan persentase pencapaian sebesar 40% (kategori cukup), dan subjek Fp mencapai skor 10 dengan persentase pencapaian sebesar 50% (kategori cukup). Aktivitas belajar subjek Rk pada siklus I mencapai skor 18 (kategori cukup), dan subjek Fp mencapai skor 24 (kategori baik). Prestasi belajar IPA yang dicapai siswa pada post test I, subjek Rk memperoleh skor 12 dengan persentase pencapaian sebesar 60% (kategori baik), dan subjek Fp memperoleh skor 14 dengan persentase pencapaian sebesar 70% (kategori baik). Tindakan yang perlu dilakukan pada tindakan siklus II, meliputi: (1) guru saat menjelaskan materi kepada subjek satu per satu dan dilakukan sebanyak dua kali, (2) untuk lebih menarik perhatian subjek, maka pembelajaran media video dipadukan dengan menunjukkan sumber energi yang ada di dalam kelas dan di luar kelas, dan (3) siswa diberikan pengertian bahwa yang berani menjawab pertanyaan akan diberikan reward oleh guru. Berdasarkan tindakan yang dilakukan, maka terjadi peningkatan dari post test I ke post test II. Prestasi belajar IPA yang dicapai siswa pada post test II, subjek Rk memperoleh skor 16 atau persentase 80% (kategori sangat baik) dengan peningkatan persentase dari post test I ke post test II sebesar 20%. Subjek Fp memperoleh skor 19 atau presentase 95% (kategori sangat baik) dengan peningkatan 25%. Aktivitas belajar subjek Rk pada siklus II mencapai skor 23 (kategori baik), dan subjek Fp mencapai skor 28 (kategori sangat baik). %A Ika Purbani