%I FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN %D 2015 %T PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN MEDIA DOMINO CARD WOPIC PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB NEGERI 2 BANTUL %L UNY21720 %A Dwi Eni Cahyaningsih %X Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu kelas dasar I di SLB Negeri 2 Bantul dalam hal penguasaan kosakata benda Bahasa Indonesia menggunakan media domino card wopic. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek dalam penelitian ini yaitu anak tunarungu kelas dasar I berjumlah 4 orang. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus pertama terdiri dari 4 pertemuan dan siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Pengumpulan data dilakukan dengan tes penguasaan kosakata dan observasi proses pembelajaran menggunakan media domino card wopic. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan penyajian data berupa tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media domino card wopic dapat meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu. Pada tes kemampuan awal, subjek HA memperoleh nilai 53,33, meningkat menjadi 80 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 96,67 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek AY memperoleh nilai 43,33 pada tes kemampuan awal, meningkat menjadi 83,33 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat kembali menjadi 90 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek NA memperoleh nilai 36,67 pada tes kemampuan awal, meningkat menjadi 76,67 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat kembali menjadi 96,67 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek FK memperoleh nilai 40 pada tes kemampuan awal, meningkat menjadi 56,67 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat kembali menjadi 86,67 pada tes pasca tindakan siklus II. Pada siklus I, kosakata dikenalkan dengan memperlihatkan gambar dan nama gambar. Selanjutnya guna menambah pemahaman anak, dilakukan permainan menggunakan media domino card wopic yaitu setiap anak diberi kartu domino satu persatu sampai tersisa satu kartu terakhir kemudian kartu terakhir tersebut dibuka untuk memulai permainan. Secara bergiliran pemain memasangkan kartu yang dipegang dengan gambar atau kata yang berada di meja sambil mengucapkan kata yang terdapat pada kartu tersebut. Pada siklus II pembelajaran hampir sama seperti siklus I tetapi permainan dimodifikasi dengan mengubah peraturan bermain yaitu setiap anak diberikan 4 kartu sebagai modal awal. Sisa kartu ditumpuk dalam keadaan tertutup dan diambil satu kartu untuk memulai permainan.