@phdthesis{UNY20759, title = {PERKEMBANGAN BENTUK PENYAJIANREYOG WIROGO BINDHIDI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL}, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, author = {Oni Herianto}, month = {February}, year = {2014}, url = {http://eprints.uny.ac.id/20759/}, keywords = {reyog wirogo bindhi, bentuk penyajian}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan dan bentuk penyajian Reyog Wirogo Bindhi di Dusun Mangiran, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah kesenian tradisional Reyog Wirogo Bindhi yang berada di Dusun Mangiran, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Data subjek penelitian ini terdiri dari: 1) Tokoh masyarakat (pembina dan ketua kesenian) 2) Masyarakat 3) Pelatih, penari dan pemusik kesenian tradisional Reyog Wirogo Bindhi. Data diperoleh dengan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Keabsahan data diperoleh dengan triangulasi data. Hasil penelitian ini adalah sejarah perkembangan bentuk penyajianReyog Wirogo Bindhi meliputi (1) Gerak dalam kesenian tradisional Reyog Wirogo Bindhi telah banyak variasi, (2) Tata rias dan busana Reyog Wirogo Bindhi disamakan dengan tokoh yang ada di dalam Tari Lawung telah mengalami perkembangan dari sisi tata riasnya. Tata rias pada masa lalu masih kasar, masa kini tata rias sudah diperhalus. Demikian pula tata busananya, yang dahulu menggunakan iket lembaran, sekarang sudah memakai jamang, yang dahulu menggunakan udheng gilik hitam polos, sekarang sudah memakai kain bludru. (3) Iringan yang digunakan adalah Dhodhog ageng, Dhodhog tengahan, Dhodhog alit, Pethunthung, Bendhe ageng, Bendhe tengahan, Bendhe alit, Kecrek, Drum, Simbal, (4) Kesenian tradisional Reyog Wirogo Bindhi ini menggunakan property berupa pedang, gendhewa, gada/bindhi, bendera panji, bendera umbul-umbul. (5) Tempat pertunjukan Reyog Wirogo Bindhi menyesuaikan dengan permintaan orang yang mau nanggap, sedang tempat pementasan tidak harus dilapangan dan halaman rumah namun dimana tempat yang dirasa memungkinkan untuk dilakukan pertunjukan dan penonton bisa leluasa menyaksikan pertunjukan, (6) Desain lantai yang di gunakan adalah desain lantai broken (pecah) garisnya tidak beraturan,desain balanced (berimbang) pembagian dua garis yang seimbang, desain alternate (selang-seling) supaya lebih bervariasi, dan desain unison (serempak) garisnya terlihat rapi.} }