@phdthesis{UNY20512, title = {PERJALANAN KARIER MILITER JENDERAL SUDIRMAN TAHUN 1943-1950}, author = {BRIGITA MEGARANIKA}, year = {2013}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, url = {http://eprints.uny.ac.id/20512/}, abstract = {Keterlibatan Sudirman dalam perjuangan militer dan pembentukan tentara Indonesia diawali dengan menjadi anggota tentara Peta kemudian menjadi figure sentral dalam memimpin ketentaraan Indonesia hingga beliau pernah mengajukan permohonan berhenti dari pucuk pimpinan ketentaraan sampai akhirnya beliau meninggal. Skripsi ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Sudirman; 2) Memberikan gambaran umum mengenai perjalanan karier militer Jenderal Sudirman 1943-1950; 3) Mengetahui puncak dan akhir militer Jenderal Sudirman. Skripsi ini menggunakan metode penulisan sejarah. Langkah-langkah metode penelitian sejarah mencangkup: 1) Pemilihan topik yaitu kegiatan memilih permasalahan yang akan ditulis. 2) Heuristik yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan melakukan pengumpulan sumber-sumber sejarah yang berkaitan dengan Perjalanan Karier Militer Jenderal Sudirman Tahun 1943-1950. 3) Kritik sumber yaitu kegiatan meneliti sumber untuk menentukan validitas kredibilitas sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan. 4) Interpretasi yaitu proses untuk menafsirkan fakta-fakta sejarah serta proses penyusunannya. 5) Historiografi yaitu penulisan sejarah merupakan titik puncak seluruh kegiatan penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sudirman dari keluarga sederhana. Sejak kecil menjadi anak angkat Raden Cokrosunaryo. Sudirman memasuki pendidikan HIS Gubernemen di Purwokerto. Tahun 1932 melanjutkan pendidikannya ke Taman Dewasa kemudian pindah ke Wiworotomo. Kepiawaian Sudirman membuahkan prestasi sehingga Sudirman mampu menjadi Panglima Besar TNI. Amir Syarifudin sebagai Menteri Pertahanan, mengesampingkan Sudirman dengan diturunkannya menjadi Panglima Pertempuran Mobil, di bawah Menteri Pertahanan. Setelah Agresi Militer Belanda II Jenderal Sudirman membuat surat yang ditujukan kepada Presiden yang isinya beliau keberatan tentang persetujuan gencatan senjata dan konsekuensinya beliau telah minta dibebaskan dari Panglima Besar APRI dan diperhentikan sebagai anggota Tentara. Melihat konsekwensi yang berat yakni Presiden dan Wakil Presien sendiri akan meletakkan jabatanya, maka Jenderal Sudirman telah membatalkan niatnya. Kata Kunci: Jenderal Sudirman, Karier Militer, 1943-1950.} }