@phdthesis{UNY20406, author = {Wasis Wijayanto}, year = {2013}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, title = {KEBIJAKAN POLITIK DALAM NEGERI INDONESIA PADA MASA KABINET DJUANDA 1957-1959}, url = {http://eprints.uny.ac.id/20406/}, abstract = {Kabinet ?Karya? Djuanda merupakan kabinet terakhir pada masa demokrasi parlementer (1950-1959). Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) Mendeskripsikan latar belakang kehidupan, pendidikan dan karier Ir. Djuanda, (2) Mengetahui proses terbentuknya Kabinet Karya dengan Ir. Djuanda sebagai perdana menteri, (3) Menganalisis kebijakan politik dalam negeri beserta pelaksanaannya pada masa Kabinet Djuanda antara tahun 1957-1959, (4) Menganalisis tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan politik dalam negeri pada masa Kabinet Djuanda tahun 1957-1959, dan (5) Mengetahui proses berakhirnya Kabinet Djuanda. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri beberapa tahapan. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan topik penelitian. Tahapan kedua adalah heuristik atau pengumpulan sumber penelitian baik sumber primer maupun sekunder yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tahapan ketiga, kegiatan verifikasi atau kritik sumber yang terdiri dari kritik ekstern untuk menilai otentisitas sumber sedangkan kritik intern untuk menilai kredibilitas isi sumber. Tahapan selanjutnya adalah interpretasi yaitu proses menafsirkan fakta sejarah yang telah ditemukan dan tahapan terkahir adalah historiagrafi yang merupakan puncak dari penelitian sejarah yaitu kegiatan menyusun fakta-fakta menjadi cerita sejarah yang disusun secara teratur, sistematik, dan kronologi Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, (1) Latar belakang keluarga, pendidikan dan karier Djuanda sebelum menjadi Perdana Menteri yang pernah bekerja sebagai guru, pegawai di jawatan kereta api, dan menteri dibeberapa Kabinet. (2) Terbentuknya Kabinet Djuanda yang dinamakan Kabinet Karya menggantikan Kabinet Ali Sastroamidjojo II yang mengundurkan diri. (3) Kebijakan politik dalam negeri Kabinet Djuanda terdiri dari beberapa hal namun mengandung maksud yang luas. Kabinet ini berusaha untuk memperkuat pemerintahan (pembentukan Dewan Nasional), menormalisasikan keadaan karena keamanan yang tidak kondusif akibat daerah-daerah yang bergolak, pembebasaan Irian Barat dan memperbaiki keadaan ekonomi. (4) Tingkat keberhasilan Kabinet Djuanda belum menunjukkan ketercapaian yang signifikan terutama di bidang politik, keamanan dan ekonomi. Dan (5) Kabinet Djuanda demisioner karena dikeluarkannya Dekrit Presiden Soekarno pada 5 Juli 1959. Kata Kunci: Kebijakan Politik Dalam Negeri, Kabinet Djuanda, Tahun 1957-1959} }