@phdthesis{UNY20361, author = {Bagus Arifianto}, title = {WADUK WADASLINTANG : TELA?AH TENTANG DAMPAK SOSIAL-EKONOMI PEMBANGUNAN WADUK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR Di KABUPATEN WONOSOBO PADA MASA ORDE BARU (1980-1989)}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, year = {2013}, abstract = {Penulisan sejarah merupakan proses rekonstruksi atas kisah-kisah atau kejadian di masa lampau. Banyak masyarakat kurang mengetahui atau bahkan tidak tahu tentang kejadian-kajadian sejarah di sekelilingnya. Salah satu contonya adalah tentang pembangunan Waduk Wadaslintang. Waduk Wadaslintang menarik untuk dilihat dari segi sejarah pembangunnya dan dampaknya bagi masyrakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui latar belakang pembangunan Waduk Wadaslintang. 2) mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum pembangunan Waduk Wadaslintang. 3) mengetahui dampak sosial dan ekonomi pembangunan Waduk Wadaslintang. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian ini terdiri dari lima langkah atau tahapan, sebagai berikut: 1) Pemilihan topik merupakan langkah awal dalam penulisan sejarah dengan mempertimbangkan waktu, kedekatan emosional dan intelektual. 2) Heuristik/pengumpulan sumber merupakan suatu kegiatan untuk mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data. 3) Verifikasi/kritik sumber merupakan usaha untuk menyaring dan memilih data yang telah dikumpulkan. 4) Interpretasi merupakan proses untuk menafsirkan fakta-fakta sejarah melalui proses menguraikan data dan menyatukannya sehingga akan di peroleh data yang valid yang berupa fakta. 5) Historiografi atau penulisan ialah merupakan paparan atau penyajian dari penelitian sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang dibangunnya bendungan adalah sebagai sarana untuk mengatasi banjir dan sebagai sarana pengairan warga sekitar. Proses pembangunan waduk dimulai padatahun 1983 dan berhasil di selesaikan pada tahun 1988 dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI, Bapak Soeharto pada tanggal 13 Februari 1988. Kondisi masyarakat setelah dibangunnya waduk menjadi lebih sejahtera karena selain dari sektor pertanian masyarakat juga memperoleh tambahan penghasilan dari sektor perikanan dan pariwisata. Dengan adanya bendungan wadaslintang masyarakat dalam satu tahun dapat panen sampai tiga kali dimana dua kali panen tanaman padi dan satu kali tanaman palawija, sebelum adanya bendungan hanya dua kali panen dalam satu tahun. Kata kunci: Waduk Wadaslintang, Sosial ekonomi, Wonosobo, Orde baru}, url = {http://eprints.uny.ac.id/20361/} }