@phdthesis{UNY19986, year = {2014}, month = {June}, author = {Dinka Retnoningsih}, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, title = {KAJIAN FOLKLOR RANGKAIAN UPACARA ADAT KEHAMILAN SAMPAI DENGAN KELAHIRAN BAYI DI DESA BORONGAN KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN}, url = {http://eprints.uny.ac.id/19986/}, keywords = {selamatan, kehamilan, kelahiran}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi jalannya rangkaian upacara kehamilan sampai dengan kelahiran, menemukan makna simbolik sesaji yang digunakan dalam rangkaian upacara, dan mengetahui fungsi foklor dalam rangkaian upacara kehamilan sampai dengan kelahiran bayi di Desa Borongan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Cara pengumpulan data dengan cara observasi berpartisipasi, dan wawancara mendalam. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan bantuan alat berupa kamera, perekam audio, dan alat untuk mencatat. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara induktif. Keabsahan data menggunakan model triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Upacara adat kehamilan di Desa Borongan adalah mitoni. Urutan prosesi mitoni pertama adalah persiapan (rewang), iber-iber, siraman, kenduri, kemudian bancakan. (2) Upacara adat kelahiran yang masih diadakan di Desa Borongan adalah brokohan, sepasaran, dan selapanan. (a) Brokohan, brokohan adalah upacara adat yang dlaksanakan setelah kelahiran bayi. Tujuan dari upacara brokohan adalah memohon keselamatan dan mengharap berkah dari Yang Mahakuasa. Acara dalam selamatan brokohan adalah kenduri, ubarampe selamatan brokohan adalah nasi ambeng asahan. (b) Selamatan sepasaran, selamatan diadakan pada saat bayi berumur lima hari. Prosesi dalam upacara ini adalah kenduri dan bancakan. Ubarampe dalam prosesi ini yaitu nasi tumpeng gudhangan. (c) Selamatan selapanan, selamatan diadakan untuk memperingati bayi yang berusia tigapuluh lima hari. Selamatan selapanan hanya diperingati dengan mengadakan bancakan dengan nasi gudhangan. (3) Makna simbolik sesaji yang terkandung dalam rangkaian upacara kehamilan sampai dengan kelahiran. (4) Fungsi selamatan kehamilan sampai dengan kelahiran bagi masyarakat pendukungnya yaitu fungsi ritual, fungsi sosial, fungsi ekonomi, dan fungsi pelestarian tradisi.} }