@phdthesis{UNY19704, author = {RINI SAPTUTI}, title = {PRODUKTIVITAS PERTANIAN BAWANG MERAH PADA LAHAN BERPASIR DAN TIDAK BERPASIR DI DESA GADINGHARJO KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, year = {2013}, url = {http://eprints.uny.ac.id/19704/}, abstract = {Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:(1) Karakteristik pertanian bawang merah pada lahan berpasir dan tidak berpasir yang terdiri dari pola tanam, pengelolaan tanah, pemeliharaan tanaman, pemanenan;(2) Hambatan dan cara mengatasi hambatan pada usaha tani bawang merah lahan berpasir dan tidak berpasir; (3) Produktivitas pertanian bawang merah pada lahan berpasir dan tidak berpasir; (4) Pendapatan petani bawang merah pada lahan berpasir dan tidak berpasir. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 petani bawang merah pada lahan berpasir dan 31 petani bawang merah pada lahan tidak berpasir.Maka penelitian ini adalah penelitian populasi dan semua petani bawang merah dijadikan responden.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara dan dokumentasi. Metode analisa dengan tabel frekuensi tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Karakteristik pertanian bawang merah pada lahan berpasir yaitu pola tanam bawang merah 2 kali tanam dalam satu tahun; tanah dicangkul; penyiraman 2 kali sehari, pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia, pemanenan dengan cara dicabut. Lahan tidak berpasi rmeliputi pola tanam satu kali tanamdalamsetahun; tanahdicangkul;penyiramansatu kali sehari, pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia, pemanenan dengan cara dicabut dan dijemur diatas bedengan; (2).Hambatan dan cara mengatasi hambatan pada usaha tani bawang merah pada lahan berpasir dan tidak berpasir yaitu a) Pada lahan berpasir air mudah meresap, untuk mengatasinya petani melakukan pemulsaan tanah dengan menggunakan jerami diatas pasir serta pupuk kompos sehingga air tidak mudah meresap. b) Pada lahan pasir miskin unsur hara dan bahan organik, Petani memberikan pupuk kandang karena bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan hara didalam tanah dan merupakan zat perekat yang dapat memperbaiki struktur tanah. c) Padalahan berpasir kekuatan angin lebih besar, sehingga petani membuat pemecah angin seperti menanam tanaman cemara laut serta membuat pemecah angin buatan dari anyaman daun kelapa. d) Hama dan penyakit tanaman pada umumnya menjadi hambatan bagipetani bawang merah pada lahan berpasir dan tidak berpasir, untuk mengatasinya petani melakukan penyemprotan dengan pestisida yaitu confidor, detin, antracol. e) Padalahan berpasir suhu permukaan tanah tinggi, untuk mengatasinya petani melakukan penyiraman secara rutin, dalam sehari dua kali yaitu pagi dan sore. f) Modal menjadi hambatan bagi seluruh petani bawang merah karena modal yang dimilikinya terbatas, untuk mengatasinya petani meminjam modal yang berasal dari bank. (3). Produktivitas bawang merah pada lahan berpasir adalah lebih besar dibandingkan dengan produktivitas bawang merah pada lahan tidak berpasir. (4) pendapatan petani bawang merah lahan berpasir lebih tinggi dibandingkan dengan lahan tidak berpasir. Kata Kunci: Produktivitas, lahan berpasir, lahan tidak berpasir, pendapatan.} }