%0 Thesis %9 S1 %A Kusnianti, Evi %A V. Indah Sri Pinasti, %B Pendidikan Sosiologi %D 2013 %F UNY:19271 %I Fakultas Ilmu Sosial %T EKSISTENSI TRADISI NYADRAN DI GUNUNG BALAK DALAM ARUS GLOBALISASI %U http://eprints.uny.ac.id/19271/ %X Tradisi nyadran di Gunung Balak merupakan tradisi yang masih rutin dilakukan oleh masyarakat sekitar Gunung Balak. Hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini adalah pada era globalisasi sekarang ini tradisi nyadran di Gunung Balak masih rutin diselenggarakan meskipun nyadran di daerah lain di Kabupaten Magelang sudah semakin meredup. Selain itu, ritual-ritual yang menyertai proses nyadran di Gunung Balak juga masih dilakukan sejak jaman pendahulu mereka shingga sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Losari, Pakis, Magelang mulai Desember 2012 hingga Februari 2013. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Sampel dalam penelitian ini adalah perangkat desa, juru kunci dan warga masyarakat yang mengikuti kegiatan sadranan di Gunung Balak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Milles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi nyadran di Gunung Balak masih tetap eksis dalam masyarakat. Ritual dengan cara Islam dan Kejawen masih ada dalam upacara nyadran di Gunung Balak. Kedua ritual tersebut menjadi ciri khas yang membedakan nyadran di Gunung Balak dengan nyadran di daerah lain di Kabupaten Magelang. Adanya proses globalisasi memberikan pengaruh bagi tradisi nyadran di Gunung Balak. Pengaruh tersebut ialah 1) adanya globalisasi informasi menjadikan semakin banyak warga yang mengikuti upacara nyadran di Gunung Balak setiap tahunnya, 2) terdapat perubahan dan perbedaan pola pikir masyarakat dalam memandang tradisi nyadran di Gunung Balak, 3) dari segi ritual, adanya proses globalisasi ternyata tidak mengubah ritual-ritual yang menyertai tradisi nyadran di Gunung Balak. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan tradisi nyadran di Gunung Balak ialah 1) melibatkan perangkat desa, 2) sosialisasi kepada masyarakat dan 3) melibatkan kaum muda. Dampak dari upaya pelestarian tersebut ialah 1) perangkat desa dan warga masyarakat banyak yang mengikuti upacara nyadran di Gunung Balak, 2) para pemuda banyak yang terlibat dalam persiapan maupun pelaksanaan nyadran di Gunung Balak. Kata kunci: Eksistensi, Nyadran di Gunung Balak, Globalisasi.