%0 Thesis %9 S1 %A Mandira, Isti %A Sriadi Setyawati, %B Pendidikan Geografi %D 2014 %F UNY:18960 %I Fakultas Ilmu Sosial %T USAHA INDUSTRI SLONDOK DI DESA BANJARHARJO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO %U http://eprints.uny.ac.id/18960/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Karakteristik faktor-faktor produksi pada usaha industri slondok; 2) Hambatan yang dihadapi pengusaha dan upaya yang dilakukan pengusaha untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha industri slondok di Desa Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo berjumlah 117 pengusaha. Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan Metode Slovin dengan taraf kesalahan sebesar 10% sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 54 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang dilakukan yaitu editing, coding dan tabulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik faktor-faktor produksi pada usaha industri slondok meliputi a) Bahan Baku: Jenis bahan baku adalah ketela pohon; Asal bahan baku dari Magelang (59,26%) dan daerah lokal (40,74%), b) Tenaga Kerja: Jenis tenaga kerja merupakan tenaga kerja keluarga (74,65%) dan luar keluarga (23,35%); Asal tenaga kerja adalah berasal dari satu dusun dengan pengusaha (88,73%), c) Modal: Pengusaha industri slondok menggunakan modal sendiri (81,48%) dan modal pinjaman (18,52%), d) Pemasaran: Pengusaha industri slondok menjual hasil produksi melalui tengkulak (70,34%), e) Transportasi: Pengusaha industri slondok menggunakan alat transportasi motor untuk mendatangkan bahan baku (11,11%) dan untuk memasarkan hasil produksi (25,93%), dan f) Sumber Energi: Pengusaha industri slondok menggunakan bahan bakar kayu (100%). 2) Hambatan yang dihadapi pengusaha industri slondok yaitu a) Kualitas bahan baku tidak selalu baik (44,44%), b) Keterbatasan modal (77,78%), dan c) Pemasaran hasil produksi mengalami kesulitan (59,26%), d) Kondisi cuaca yang tidak menentu (33,33%), dan e) Peralatan produksi masih sederhana (22,22%); Upaya pengusaha mengatasi hambatan tersebut meliputi: a) Mendirikan organisasi kelompok usaha, b) Mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan, c) Memperluas jaringan pemasaran, d) Mengembangkan inovasi produk, dan e) Memanfaatkan bantuan dari pemerintah semaksimal mungkin. Kata kunci: Usaha, Industri, Slondok