%0 Thesis %9 S1 %A Siska Laelatul, Barokah %A Rr. Terry Irenewaty, M .Hum, %B Pendidikan Sosiologi %D 2013 %F UNY:18959 %I Fakultas Ilmu Sosial %T EKSISTENSI KOMUNITAS ISLAM ABOGE DI DESA CIKAKAK KECAMATAN WANGON KABUPATEN BANYUMAS %U http://eprints.uny.ac.id/18959/ %X Komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas pada zaman dahulu terhitung banyak jumlahnya, akan tetapi saat ini jumlahnya semakin menurun. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak, eksistensi komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak, serta interaksi sosial komunitas Islam Aboge dengan masyarakat pada umumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang diperoleh melalui wawancara kepada tokoh masyarakat Islam Aboge, para anggota Islam Aboge, pemuda/pemudi Islam Aboge dan masyarakat umum yag tinggal di sekitar lingkungan komunitas Aboge yang didukung oleh data hasil dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interakif Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak merupakan suatu masyarakat Islam yang masih menggunakan dan mengamalkan kalender Jawa. Penyebar agama Islam Aboge di Desa Cikakak dipercaya bernama adalah Mbah Tolih. Untuk menjaga eksistensi masyarakat Aboge agar tetap eksis ada beberapa strategi bertahan yang dilakukan masyarakat Abogedi Desa Cikakak yaitu tetap menjaga solidaritas dan kekompakan sesama warga Aboge. Taat mengikuti petuah para orang tua dan yang dituakan dari dulu sampai sekarang. Adanya dawuh pangandiko yaitu proses regenerasi pengajaran ajaran Islam Aboge yang ditularkan secara turun-temurun. Identitas sebagai orang Aboge sudah tertanam sangat kuat di dalam jiwa masing-masing orang Aboge, sehingga biasanya mereka tidak akan berpindah haluan sampai kapanpun. Proses interaksi sosial diantara orang Aboge dengan masyarakat sekitar bersifat asosiatif.Eksistensi komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak, diprediksi semakin lama semakin menurun, meskipun perubahan yang terjadi tidak secara signifikan Kata kunci: Islam, Aboge, eksistensi