@phdthesis{UNY18405, year = {2014}, school = {Universitas Negeri Yogyakarta}, title = {ALIH KODE, CAMPUR KODE, DAN INTERFERENSI DALAM PERISTIWA TUTUR PENJUAL DAN PEMBELI DI RANAH PASAR TRADISIONAL CISANGGARUNG LOSARI KABUPATEN BREBES (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)}, author = {Laura Is Rhosyantina}, month = {July}, keywords = {Alih Kode, Campur Kode, Interferensi}, url = {http://eprints.uny.ac.id/18405/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode, campur kode, dan interferensi dalam peristiwa tutur penjual dan pembeli di ranah pasar tradisional Cisanggarung Losari Kabupaten Brebes. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah simak bebas libat cakap, rekam dan metode catat. Adapun metode analisis data dalam penelitian ini diawali dengan mendeskripsikan data berupa data rekaman percakapan di lapangan yang kemudian digabungkan dengan catatan harian, proses selanjutnya adalah identifikasi data, dan terakhir dilakukan reduksi data. Keabsahan data diperoleh dari proses triangulasi dengan teknik triangulasi sumber data, pengamat, dan teori. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, ditemukan adanya peristiwa alih kode. Alih kode yang terjadi adalah alih kode bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, bahasa Jawa ke bahasa Indonesia, bahasa Sunda ke bahasa Jawa, alih kode antarragam bahasa Jawa ngoko ke krama, dan bahasa Jawa ragam krama ke ngoko. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa alih kode tersebut adalah (1) mitra tutur, (2) pokok pembicaraan, dan (3) maksud dan tujuan tutur. Kedua, ditemukan peristiwa campur kode. Bentuk campur kode yang terjadi berupa penyisipan kata, penyisipan frasa, dan pengulangan kata. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa campur kode tersebut adalah (1) keterbatasan penguasaan kode, (2) kebiasaan, dan (3) maksud dan tujuan tutur. Ketiga, ditemukannya interferensi bahasa Jawa dan bahasa Betawi pada tuturan bahasa Indonesia yang terjadi pada tataran fonologi, sintaksis, dan morfologi. Pada tataran fonologi ditemukan indikator perubahan bunyi fonem dan pengurangan fonem. Pada tataran morfologi ditemukan indikator penggunaan awalan N-, akhiran ?an serta penggunaan ?in yang menyalahi kaidah bahasa Indonesia yang benar. Dalam tataran sintaksis ditemukan indikator penggunaan akhiran -ne dan ?e sebagai akhiran ?nya, dan penggunaan kata ?sama? sebagai ?dengan? dalam tuturan bahasa Indonesia. Faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi dalam penelitian ini adalah faktor latar belakang penutur, faktor ranah / lingkungan kebahasaan, dan kekacauan pilihan bahasa.} }