@phdthesis{UNY18149, title = {PERANAN SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II DALAM PERANG PALEMBANG 1819}, author = {. FERDIANSYAH}, year = {2013}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, url = {http://eprints.uny.ac.id/18149/}, abstract = {Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk (1) Mengetahui biografi singkat Sultan Mahmud Badaruddin II; (2) Menjelaskan kondisi umum kota Palembang sebagai ibukota Kesultanan Palembang Darusslam menjelang perang 1819; (3) Menjelaskan tentang peranan Sultan Mahmud Badaruddin II pada saat perang berlangsung; (4) Mengetahui akhir dari perang 1819. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis. Menurut Louis Gottschalk tahapan-tahapan penulisan antara lain: 1) Heuristik yaitu pencarian atau pengumpulan sumber-sumber sejarah; 2) Kritik sumber atau Verifikasi dengan melakukan kritik ekstern dan intern untuk menentukan validitas (keaslian sumber) dan kredibilitas sumber; 3) Analisis sumber atau Interpretasi yaitu menafsirkan dan menganalisa sumber-sumber sejarah yang akhirnya menghasilkan suatu rangkaian peristiwa; 4) Historiografi atau penulisan sejarah merupakan penulisan, pemaparan hasil penelitian sejarah yang dilakukan. Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II), lahir dan besar di lingkungan kraton serta mendapat pendidikan dari para sesepuh kraton membuat SMB II mengerti akan kebebasan wilayahnya dari campur tangan orang asing. Sebagai ibukota kesultanan, Palembang memiliki permasalahan yang khas ala ibukota negara. Banyaknya pendatang membawa dampak positif dan negatif dalam perkembangan wilayah. Untuk itu, dibentuklah peraturan adat dalam hal kehidupan di Kesultanan Palembang Darussalam. Sebagai kesultanan yang memiliki banyak sumber daya alam, sudah barang tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah lain untuk mengadakan kerjasama perdagangan maupun menguasai wilayah ini. Keadaan Kesultanan Palembang Darussalam semasa kepemimpinan SMB II merupakan masa-masa keemasan dari kesultanan ini. Sebagai Sultan, SMB II berperan sebagai pemimpin bagi pasukannya selama perang dengan Belanda di tahun 1819. Peperangan yang berlangsung dalam dua kali serangan ini dimenangkan oleh pasukan SMB II, yang secara tidak langsung menjadikan Kesultanan Palembang sebagai kesultanan yang diperhitungkan oleh kesultanan lain maupun Belanda. Kata kunci: SMB II, Palembang, Inggris, Belanda dan Perang 1819.} }