%I Fakultas Ilmu Sosial %L UNY18100 %T POLA JARINGAN SOSIAL PADA INDUSTRI KECIL RAMBUT PALSU DI DESA KARANGBANJAR KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA %X Eksistensi industri kerajinan rambut palsu ditengah ketatnya persaingan industri kecil didukung oleh kekuatan jaringan sosial. Hubungan sosial (lebih luasnya jaringan sosial) yang terus dipelihara dan dikembangkan oleh komponenkomponen yang terlibat secara langsung dalam industri kecil rambut palsu menunjukkan bahwa mereka berusaha mempertahankan eksistensi industri rambut palsu yang merupakan mata pencaharian utama mereka. Hubungan-hubungan sosial yang terus menerus berlangsung dalam aktivitas industri kecil rambut palsu kemudian membentuk pola jaringan sosial pada industri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola jaringan dan faktor pembentuk jaringan sosial pada industri kecil rambut palsu di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga. Penilitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Subyek penelitian berjumlah 8 orang yang terdiri dari 3 orang pengrajin, 1 orang pemasok rambut palsu, 1 orang pengepul, 2 orang pekerja, dan 1 orang pihak pabrik. teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling bertujuan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, sedangkan analisis datanya terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh diantaranya: Pola jaringan sosial pada industri kecil rambut palsu terdiri dari tiga bentuk, yaitu jaringan horisontal, jaringan diagonal, dan jaringan vertikal. Secara horisontal, jaringan sosial pada industri kecil rambut palsu menempatkan pengrajin dan pihak pabrik dalam posisi yang sama atau sejajar. Jaringan diagonal terjadi pada hubungan antara pengrajin dengan pemasok, dimana pemasok memiliki kedudukan yang sedikit lebih tinggi dibanding pengrajin. Sedangkan secara vertikal terjadi antara pengrajin dengan pengepul serta antara pengrajin dengan pekerja. Diantara ketiga jaringan tersebut justru yang paling minim konflik ialah jaringan vertikal, sebab komponen yang terlibat dalam jaringan tersebut memiliki kesadaran untuk saling menjaga kepercayaan satu sama lain. Dari pola tersebut juga dapat diketahui jika komponen yang paling banyak memiliki jaringan paling luas adalah pengrajin. Selain membentuk suatu pola yang relatif permanen, di dalam suatu jaringan sosial juga terdapat faktor pembentuk dari jaringan tersebut. Faktor pembentuk jaringan sosial yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: kepentingan, emosi, dan kekuasaan. Ketiga faktor pembentuk jaringan sosial tersebut ada dalam jaringan sosial industri kecil rambut palsu namun yang mendominasi adalah jaringan kepentingan dan jaringan emosi. Kata kunci: hubungan sosial, jaringan sosial, industri rambut palsu. %D 2013 %A Ajif Pradita