@phdthesis{UNY18090, year = {2013}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, title = {PERAN KESETARAAN GENDER DALAM ORGANISASI ISLAM: STUDI PADA PIMPINAN DAERAH AISYIYAH KOTA YOGYAKARTA}, author = {Wahyu Yogi Aprianto}, url = {http://eprints.uny.ac.id/18090/}, abstract = {Aisyiyah merupakan salah satu organisasi otonom khusus Muhammadiyah yang diberikan hak secara utuh untuk mengurusi rumah tangga organisasinya. Aisyiyah dan Muhammadiyah telah membangun relasi gender. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran kesetaraan gender Aisyiyah Kota Yogyakarta dalam organisasi Muhammadiyah, faktor pendukung dan penghambat peran kesetaraan gender Aisyiyah dalam organisasi Muhammadiyah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara yang didukung oleh data hasil dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah anggota dan pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Yogyakarta. Tekning sampling yang digunaan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Validitas data mnggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara interaktif melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kesetaraan gender Aisyiyah Kota Yogyakarta dalam organisasi Muhammadiyah yaitu sebagai mitra dalam setiap kegiatan dan pada rapat pleno pengambilan keputusan. Kesetaraan gender dalam pandangan Aisyiyah Kota Yogyakarta adalah bagaimana memberikan porsi yang sama antara laki-laki dengan perempuan dalam kepengurusan di Muhammadiyah. Program-program yang berkesetaraan gender yaitu pemberian pendidikan HAM, pendidikan kesetaraan gender, pendidikan politik kepada para anggota serta kader Aisyiyah untuk memberikan pemahaman tentang gender agar mereka terakomodir dalam kepengurusan Muhammadiyah. Peran kesetaraan gender Aisyiyah Kota Yogyakarta dapat dilihat dengan adanya kader Aisyiyah yang duduk sebagai staf pada Majelis di Muhammadiyah dan rapat pleno pengambilan keputusan. Faktor pendukung peran kesetaraan gender yaitu kemampuan manjerial organisasi yang baik dan wawasan yang luas. Faktor penghambat peran kesetaraan gender yaitu kurang percaya diri akan kemampuan yang dimiliki, serta adanya rasa penghormatan berlebihan terhadap kepemimpinan laki-laki. Solusi yang dilakukan adalah dengan memberikan peluang kepada Aisyiyah untuk memaksimalkan perannya di Muhammadiyah. Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Relasi Gender Aisyiyah dan Muhammadiyah, Peran Gender Aisyiyah.} }