@phdthesis{UNY18066, title = {PERANAN TENTARA PELAJAR DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI KOTA MAGELANG TAHUN 1948-1949}, author = {Kusmahendra Di Saputro}, year = {2010}, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, abstract = {Penulisan skripsi ini yang berjudul peranan tentara pelajar dalam mempertahankan kemerdekaan di kota magelang tahun 1948-1949 bertujuan untuk mengetahui kondisi umum kota Magelang pasca Proklamasi, lahirnya Tentara Pelajar di kota Magelang, dan peranan Tentara Pelajar dalam mempertahankan Kemerdekaan di kota Magelang. Penulisan skripsi ini berusaha untuk memaparkan kejadian yang terjadi dalam usaha mempertahankan Kemerdekaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode historis kritis. Langkah pertama dari metode ini adalah heuristik yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau atau tahap pengumpulan sumber. Tahap kedua adalah verifikasi yang merupakan kegiatan meneliti sumber untuk menentukan validitas dan realibilitas sumber sejarah yang dikumpulkan, yaitu kegiatan meneliti sumber-sumber sejarah baik secara ekstern maupun intern. Setelah melakukan verifikasi, selanjutnya melakukan interpretasi. Interpretasi atau penafsiran terdiri dari analisis dan sintesis. Analisis berarti menguraikan, dan sintesis yang berarti menyatukan, dari data yang terkumpul ditemukan fakta. Keempat historiografi atau penulisan sejarah. Fakta-fakta sejarah dari berbagai sumber yang telah diinterpretasikan kemudian langkah terakhir penulisan cerita sejarah itu disajikan menjadi suatu karya sejarah. Berdasarkan masalah yang dikaji dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa lahirnya Tentara Pelajar di kota Magelang pada pertengahan bulan Maret 1948. Ketika Soendjarwo, tokoh Tentara Pelajar atau Tentara Genie Pelajar asal Yogyakarta, mengajak untuk mendirikan Tentara Pelajar atau Tentara Genie Pelajar di Magelang. Tentara Pelajar sendiri mempunyai peran sebagai penghubung dan mencari informasi mengenai perkembangan yang terjadi serta turut dalam pertempuran yang tergabung dalam brigade 17. Setelah diadakanya Konferensi Meja Bundar dan diakuinya kedaulatan RI Brigade 17 atau pasukan Tentara Pelajar melebur menjadi satu dengan pasukan TNI ada juga yang memilih untuk meneruskan pendidikannya. Meskipun ada yang memilih untuk melanjutkan studinya tetapi mereka tetap pejuang dan Pahlawan Bangsa. Kata kunci : Tentara Pelajar, Magelang, Brigade 17, 1948-1949}, url = {http://eprints.uny.ac.id/18066/} }