%0 Thesis %9 S1 %A Kuncoro, Andri Tyas Sedyo %A Mudji Hartono, %B Pendidikan Sejarah %D 2012 %F UNY:17970 %I Fakultas Ilmu Sosial %T DAMPAK SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN WADUK GAJAH MUNGKUR BAGI MASYARAKAT PADA TAHUN 1966-1981 %U http://eprints.uny.ac.id/17970/ %X Kehidupan ekonomi masyarakat Wonogiri sebelum adanya waduk (sebelum 1981) merupakan suatu keadaan ekonomi yang sangat memprihatinkan. Kehidupan ekonomi masyarakatnya sangatlah jauh dari kemakmuran. Kehidupan masyarakat Wonogiri sebagian besar mengandalkan bercocok tanam, mereka menanam berbagai palawija dan juga ada yang menanam padi. Dari segi geografis Kabupaten Wonogiri selalu dihadapkan dengan dua tantangan alam yang cukup berat dihadapi. Daerah Kabupaten Wonogiri sebagian besar didominasi oleh pegunungan yang terjal dan gersang. Wonogiri juga lebih parah dengan adanya banjir dan juga masalah kekeringan pada masa kemarau. Keadaan ini jelas sangat kurang menguntungkan bagi masyarakat Wonogiri.. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Mentri Umum Dan Tenaga Listrik No. 135/KPTS/1969. Melalui surat tersebut pemerintah membentuk suatu badan pelaksana proyek Bengawan Solo yang salah satu tujuannya adalah membendung Sungai Bengawan Solo menjadikannya Waduk Gajah Mungkur untuk keperluan pertanian dan sekaligus penanggulangan banjir.Tujuan penelitian, adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan dampak sosial-ekonomi dari pembangunan Waduk Gajah Mungkur yang dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri terhadap kehidupan penduduk sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis yang meliputi pertama heuristik, yaitu pencarian dan pengumpulan sumber. Kedua kritik sumber (verifikasi), yaitu penilaian dan pengujian terhadap sumber sejarah sehingga, dapat diketahui otentisitas dan kredibilitas sumber sejarah. Ketiga interpretasi, meliputi analisis dan sintesis. Keempat berupa historiografi, yaitu merupakan tahap terakhir untuk menyajikan semua rangkaian fakta sejarah dalam bentuk karya ilmiah ini. Hasil penelitian menunjukkan proses pembangunan waduk membutuhkan waktu hingga lima tahun dan menghabiskan dana hingga 85 juta dollar. Setelah dibangunnya Waduk Gajah Mungkur terdapat kenaikan pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Wonogiri dari Rp. 24.036,00 menjadi Rp.48.371,62 sehingga membuat naiknya status sosial. Waduk Gajah Mungkur memberikan banyak perubahan bagi pertanian Wonogiri. Waduk memberikan aliran irigasi yang sangat diperlukan bagi pertanian masyarakat, aliran irigasi ini memungkinkan adanya pertanian yang baik. Hal lain yang bisa didapatkan dari adanya waduk adalah adanya pembangkit listrik tenaga air yang didapat dari aliran air di bendungan, selain itu guna waduk adalah sebagai pengendali banjir, sehingga masyarakat Wonogiri bisa terhindar dari banjir. Kata Kunci:Waduk, Wonogiri, Gajah Mungkur