TY - THES ID - UNY16448 M1 - skripsi AV - public KW - Keberadaan KW - Kesenian Reog KW - Rasullan TI - KEBERADAAN KESENIAN REOG DALAM UPACARA ADAT RASULLAN DI DESA WILADEG KECAMATAN KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL UR - http://eprints.uny.ac.id/16448/ N2 - Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan kesenian Reog dalam upacara adat Rasullan di Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan objek penelitian adalah kesenian Reog dalam upacara adat Rasullan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber yang dijadikan sumber informasi adalah Bapak Slamet Hariyadi, S.Pd, selaku pelatih dan pemerhati kesenian Desa Wiladeg, Mbah Sarpan selaku pemain musik dalam kesenian Reog, Ibu Rudatiningsih selaku carik Desa Wiladeg dan Bapak Gayus Maryono selaku salah satu warga DesaWiladeg. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kesenian Reog merupakan kesenian yang tumbuh dan berkembang di lingkungan penduduk Desa Wiladeg. Kesenian Reog merupakan kesenian tradisional kerakyatan yang ceritanya berasal dari cerita Panji yang masih terus dijaga kelestariannya dan selalu ada dalam setiap upacara adat Rasullan. Bentuk penyajian kesenian Reog: 1) Gerak: masih sederhana dan dominan dengan gerak berjalan, 2) Desain Lantai: lingkaran, berbanjar berhadapan, dan garis lurus, 3) Iringan: bernada slendro menggunakan tiga buah bendhe, kecrek, angklung, dan dhodhog/kendhang 4) Tata Rias dan Busana: rias hanya sederhana/ tidak berrias dan busana yang digunakan celana panji, kain jarik, stagen, timang, baju lengan panjang/sorjan, sampur, syal/slempang, iket/blangkon, songkok, sumping, dan kacamata, 5) Properti: pedang, song-song/payung, rontek/tombak, dan kuda kepang, 6) Tempat Pertunjukan: tempat yang luas dan di bawah pohon beringin depan sebelah barat Balai Desa Wiladeg. Fungsi kesenian Reog dalam upacara adat Rasullan 1) Sebagai pelestari tradisi warisan budaya 2) Sebagai kesenian warisan yang bertugas menjemput gunungan/ancak 3) Sebagai hiburan tradisional secara turun temurun, 4) Sebagai kesenian yang membawa berkah. Y1 - 2015/02/02/ PB - Universitas Negeri Yogyakarta A1 - Kurniawati, Mareta Hevi ER -