@phdthesis{UNY16192, title = {PENENTUAN KANDUNGAN ZAT GIZI DALAM DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) YANG DIOLAH DENGAN METODE PENGERINGAN SANGRAI}, year = {2014}, author = {Mey Maya Widyaningrum}, school = {Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam}, url = {http://eprints.uny.ac.id/16192/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya glukosa, vitamin C, kafein, dan polifenol dalam teh daun kersen dan mengetahui kandungan glukosa, vitamin C, dan kafein yang terkandung dalam teh daun kersen yang dibuat dengan cara sangrai. Subjek dari penelitian ini adalah daun kersen dengan variasi daun muda dan daun tua. Objek penelitian ini adalah kandungan glukosa, vitamin C, kafein, dan polifenol yang terkandung dalam teh daun kersen yang dibuat dengan pengeringan secara sangrai. Tahap awal penelitian ini adalah pengambilan daun dengan kriteria yang telah ditentukan, kemudian dilakukan proses pengeringan secara sangrai. Analisis kualitatif terhadap glukosa menggunakan uji Benedict, vitamin C menggunakan KMnO4, kafein menggunakan reagen Dragendorf, dan polifenol menggunakan kromatografi kertas. Analisis kuantitatif glukosa menggunakan metode Nelson Somogyi, vitamin C menggunakan metode Iodimetri, dan kafein menggunakan spektrofotometri UV. Hasil penelitian menunjukkan adanya glukosa, vitamin C, kafein, dan polifenol dalam teh daun kersen. Pada pengukuran kandungan glukosa dalam 1 mL sampel pada teh daun muda dengan pengeringan sangrai sebesar 58,309 mg dan daun tua sangrai 39,204 mg. Kandungan vitamin C dalam 1 mL sampel daun muda sangrai 0,764 mg dan daun tua sangrai 0,820 mg. Kandungan kafein dalam 10 mL sampel daun muda sangrai 0,0020 mg dan daun tua sangrai 0,0025 mg. Kandungan glukosa pada teh daun kersen muda dengan pengeringan sangrai mempunyai kandungan lebih tinggi dibandingkan teh dari daun tua. Sedangkan vitamin C dan kafein dari teh daun tua mempunyai kandungan lebih tinggi dari daun muda. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata kandungan berbagai zat gizi pada teh daun kersen sangrai dengan taraf signifikansi 5\% dimana harga t hasil analisis thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antar kedua sampel. Kata kunci: Daun Kersen, Teh, Pengeringan Sangrai} }