%A Annisaa Saraswati Sudarto %X Tujuan penelitian ini adalah (1) mempelajari karakter minyak jelantah hasil hidrasi, (2) karakter poliuretan hasil sintesis dari minyak jelantah terhidrasi dan MDI, (3) pengaruh PEG400 terhadap ikatan silang dan kekerasan poliuretan hasil sintesis dari minyak jelantah terhidrasi dan MDI, dan (4) mengetahui sifat termal poliuretan optimum hasil sintesis dari minyak jelantah terhidrasi dan MDI. Minyak jelantah yang digunakan sebelumnya dihidrasi dengan H2SO4 15%. Komposisi monomer yang digunakan dalam sintesis poliuretan dari minyak jelantah terhidrasi, PEG400, dan MDI adalah 1 gram minyak – 0 gram PEG400 - 4 gram MDI (PU104), 1 gram minyak - 1 gram PEG400 - 4 gram MDI (PU114), 1 gram minyak - 2 gram PEG400 - 4 gram MDI (PU124), 1 gram minyak - 3 gram PEG400 - 4 gram MDI (PU134), dan 1 gram minyak - 1 gram PEG400 - 4 gram MDI (PU144). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan PEG400 dalam sintesis poliuretan menunjukkan kekerasan dan ikatan silang mengalami peningkatan serta derajat penggembungan mengalami penurunan. Minyak jelantah terhidrasi memiliki massa jenis sebesar 0,9224 g/mL, bilangan iodin sebesar 9,9730 g/g, dan bilangan hidroksil 26,4629 g/g. Poliuretan hasil sintesis dari minyak jelantah terhidrasi dan MDI memiliki massa jenis sebesar 6,0060 g.mL-1, kekerasan sebesar 96 Shore A, dan derajat penggembungan 42,26%. Poliuretan optimum hasil sintesis (PU134) tidak menunjukkan adanya Tg , Tc, Tm dan Td pada temperatur 300-2500C dengan laju pemanasan 50C/menit. Semakin tinggi temperatur pemanasan PU134, maka semakin banyak massa PU134 yang menghilang. Namun hingga temperatur 2400C, persen massa yang hilang mempunyai kisaran yang sangat kecil yaitu 4,0%. %L UNY15057 %T PENGARUH PENAMBAHAN POLIOKSIETILEN GLIKOL (PEG400) TERHADAP IKATAN SILANG POLIURETAN HASIL SINTESIS DARI MINYAK JELANTAH TERHIDRASI DAN METILEN-4,-4’-DIFENILDIISOSIANAT (MDI) %D 2010 %I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam