@phdthesis{UNY13928, school = {Fakultas Ilmu Sosial}, title = {KAJIAN LAHAN KRITIS KECAMATAN PAKEM KABUPATEN SLEMAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI}, year = {2015}, author = {FITRI ANGGORO WATI}, abstract = {Meningkatnya kebutuhan akan lahan berbanding terbalik dengan sumberdaya lahan yang terbatas dan tidak mengalami pertambahan, baik secara luas maupun kemampuannya. Kondisi tersebut memaksa manusia memanfaatkan lahan tanpa memperhatikan penggunaan, pengelolaan, dan fungsi kawasan yang telah disyaratkan. Kecamatan Pakem merupakan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis kabupaten yang memiliki fungsi penting bagi lingkungan dan sekitarnya, maka dari itu diperlukan adanya kajian mengenai lahan kritis pada wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) informasi luasan dan tingkat kekritisan lahan di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman (2) pola sebaran spasial (spatial distribution) lahan kritis di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Variabel penentu lahan kritis yang digunakan berdasarkan Permenhut Nomor P.32/Menhut-II/2009, meliputi: penutup lahan, kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, produktivitas lahan, dan manajemen lahan. Data yang digunakan yaitu citra Landsat 8 dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan interpretasi citra, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis spasial dan analisis atribut. Analisis spasial yang digunakan yaitu klasifikasi (reclassify) berupa pengharkatan dengan pendekatan kuantitatif berjenjang, overlay, dan analisis tetangga terdekat (Nearest- Neighbour) untuk pola sebaran lahan kritis. Analisis atribut yang dilakukan yaitu meliputi pembuatan basisdata baru dan editing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat kekritisan lahan sangat kritis di Kecamatan pakem seluas 550, 46 ha (10,43 \%), kelas lahan kritis sebesar 931,07 ha (17,65 \%), kelas lahan agak kritis sebesar 1104,26 ha (20,92 \%), kelas lahan potensial kritis sebesar 823,21 ha (15,61 \%), dan kelas lahan tidak kritis sebesar 1867 ha (35,39 \%). Lahan sangat kritis paling luas berada di Desa Hargobinangun seluas 436,75 ha. Kelas lahan kritis paling luas berada di Desa Hargobinangun seluas 534,69 ha. Kelas lahan agak kritis paling luas berada di Desa Hargobinangun sebesar 905,53 ha. Kelas lahan potensial kritis paling luas sebesar 534,69 ha yang berada di Desa Hargobinangun. Lahan tidak kritis terbesar berada di Desa Purwobinangun seluas 534,40 ha. (2) Berdasarkan analisis spasial tetangga terdekat (Nearest ? Neighbour) diketahui bahwa pola sebaran lahan kritis di Kecamatan Pakem yaitu clustered atau mengelompok, dengan nilai T sebesar 0,59. Kata kunci: Lahan, Lahan kritis, pendekatan kuantitatif berjenjang, SIG.}, url = {http://eprints.uny.ac.id/13928/} }