%0 Thesis %9 S2 %A Abdurrahman, Ginanjar %B Program Pascasarjana %D 2015 %F UNY:12936 %I UNY %K Multimedia, website-based learning, prestasi belajar, motivasi belajar %T Pengembangan Multimedia Interaktif Web-Based Learning pada Materi Lingkaran untuk Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar Matematika Siswa MTs Kelas VIII %U http://eprints.uny.ac.id/12936/ %X Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa multimedia interaktif web-based learning yang layak, yaitu memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research & development, R&D) yang menggunakan model pengembangan Borg & Gall yang terdiri dari 10 prosedur, yaitu: (1) Studi pendahuluan dan pengumpulan data, (2) Perencanaan, (3) Mengembangkan produk awal (perancangan awal produk), (4) Uji coba lapangan awal (uji validasi ahli), (5) Melakukan revisi terhadap produk awal (revisi uji coba lapangan awal), (6) Melakukan uji coba terbatas, (7) Melakukan revisi produk setelah uji coba terbatas, (8) Melakukan uji coba lapangan, (9) Melakukan revisi akhir produk, (10) Implementasi dan diseminasi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan web-based learning telah terpenuhi, yang dijelaskan sebagai berikut: (1) Ahli materi dan ahli media menyatakan bahwa dari aspek pembelajaran, aspek materi, dan aspek media, web-based learning yang dikembangkan “valid” dan “layak” untuk diujicobakan. (2) Siswa memberikan penilaian pada aspek kepraktisan web-based learning pada uji coba perorangan dan uji coba lapangan. Berdasarkan penilaian siswa, web-based learning dinilai “sangat praktis” pada uji coba perorangan dan uji coba lapangan, guru memberikan penilaian “praktis” untuk aspek kepraktisan web-based learning pada uji coba lapangan. (3) Berdasarkan hasil tes prestasi belajar dan angket motivasi belajar siswa, web-based learning yang dikembangkan “efektif”. Pada awalnya, hasil pretest prestasi menunjukkan tidak ada siswa yang mencapai nilai KKM, sedangkan pada hasil posttest prestasi terdapat 15 siswa (79%) mencapai nilai KKM dan 4 orang siswa (21%) tidak mencapai nilai KKM. Pada hasil angket motivasi awal, masih terdapat siswa yang berada pada kategori “sangat rendah”, “rendah” dan “sedang”, sedangkan pada hasil angket motivasi akhir, kategori motivasi siswa menjadi minimal “tinggi”.