%0 Thesis %9 S2 %A Sholihah, Dyahsih alin %B Program Pascasarjana %D 2014 %F UNY:12923 %I UNY %T Keefektifan Model Experiential Learning pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Prestasi Belajar dan Apresiasi Siswa MTs terhadap Matematika %U http://eprints.uny.ac.id/12923/ %X Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menentukan keefektifan penerapan model experiential learning pada pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari prestasi belajar dan apresiasi siswa terhadap matematika, dan 2) menentukan mana yang lebih efektif antara model experiential learning dan pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari prestasi belajar dan apresiasi siswa terhadap matematika. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non-equivalent group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri Sidoharjo di Kecamatan Samigluh Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta yang terdiri dari empat kelas. Dari populasi yang ada diambil dua kelas secara random dan diperoleh kelas VIIIA dan VIIIB. Kelas VIIIA belajar dengan model experiential learning dan kelas VIIIB belajar dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah tes prestasi belajar matematika dan angket apresiasi siswa terhadap matematika. Bukti validitas instrumen menggunakan validitas isi dan kosntruk, sedangkan estimasi reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach Alpha dan diperoleh hasil sebesar 0,64 untuk instrumen pretest, 0,61 untuk instrumen posttest, dan 0,88 untuk angket apresiasi siswa terhadap matematika. Selanjutnya menghitung Standard Eror of Measurement (SEM) dan diperoleh hasil sebesar 11,45 untuk instrumen pretest, 9,51 untuk instrumen posttest, dan 2,76 untuk angket apresiasi siswa terhadap matematika. Untuk menguji keefektifan pembelajaran metamatika dengan model experiential learning dan konvensional digunakan analisis dengan uji proporsi. Untuk mengetahui perbedaan keefektifan pembelajaran matematika dengan model experiential learning dan konvensional, data dianalisis dengan menggunakan uji T2 Hotelling’s, dan uji t dengan kriteria Bonferroni untuk menentukan model pembelajaran manakah yang lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penerapan model experiential learning pada pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar efektif ditinjau dari prestasi belajar dan apresiasi siswa terhadap matematika, dan 2) penerapan model experiential learning lebih efektif dari pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari prestasi belajar dan apresiasi siswa terhadap matematika.