%T SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA %D 2009 %J Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA 2009 %L UNY12309 %K Pembelajaran, Scaffolding, ZDP dari Vygotsky %X Istilah ”scaffolding” berasal dari kata ”scaffold” yang biasa digunakan oleh pekerja bangunan; yang merupakan sruktur sementara yang mendukung pekerja untuk menyelesaikan pekerjaaan yang mereka tidak dapat lakukan. Scaffold memberikan pekerja tempat untuk bekerja dan untuk mencapai daerah pekerjaan yang tidak dapat mereka mencapainya sendiri. Kemudian, istilah scaffolding ini dikembangkan sebagai metaphora untuk menjelaskan bentuk-bentuk bantuan yang disediakan guru atau teman sebaya untuk mendukung belajar. Di dalam proses scaffolding, guru membantu siswa menuntaskan tugas atau konsep pada pada awalnya tidak mampu dia peroleh secara mandiri. Guru hanya memberikan bantuan berupa teknik./keterampilan tertentu dari tugas-tugas yang diluar batas kemampuan siswa. Ketika siswa telah melakukan tanggung jawabnya dalam tugas-tugas maka ketika itu guru mulai dengan proses ”fading”, atau melenyapkan bantuan, agar siswa dapat bekerja secara mandiri. Ide scaffolding pertama kali dikemukakan oleh Lev Vygotsky, yang merupakan bagian dari teorinya ”ZDP”, atau Zone of Proximal Development. ZDP dapat diartikan sebagai daerah antara apa yang dapat dilakukan siswa sendiri pada actual developmental level (tingkat perkembangan saat ini) dan apa yang dicapai siswa tersebut untuk potential developmental level (tingkat perkembangan potensial) bila dibantu oleh orang dewasa/ahli; dan scaffolding memainkan peranan yang penting untuk mencapai level perkembangan potensial tersebut. Berdasarkan teori ZDP ini, scaffolding dapat juga dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran. Bagaimana aplikasi scaffolding sebagai suatu strategi pembelajaran diaplikasikan?. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana scaffolding diaplikasikan dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan scaffolding, dan temuan atau hasil penelitian yang berkaitan dengan scaffolding. Kata kunci: PembelajaranIstilah ”scaffolding” berasal dari kata ”scaffold” yang biasa digunakan oleh pekerja bangunan; yang merupakan sruktur sementara yang mendukung pekerja untuk menyelesaikan pekerjaaan yang mereka tidak dapat lakukan. Scaffold memberikan pekerja tempat untuk bekerja dan untuk mencapai daerah pekerjaan yang tidak dapat mereka mencapainya sendiri. Kemudian, istilah scaffolding ini dikembangkan sebagai metaphora untuk menjelaskan bentuk-bentuk bantuan yang disediakan guru atau teman sebaya untuk mendukung belajar. Di dalam proses scaffolding, guru membantu siswa menuntaskan tugas atau konsep pada pada awalnya tidak mampu dia peroleh secara mandiri. Guru hanya memberikan bantuan berupa teknik./keterampilan tertentu dari tugas-tugas yang diluar batas kemampuan siswa. Ketika siswa telah melakukan tanggung jawabnya dalam tugas-tugas maka ketika itu guru mulai dengan proses ”fading”, atau melenyapkan bantuan, agar siswa dapat bekerja secara mandiri. Ide scaffolding pertama kali dikemukakan oleh Lev Vygotsky, yang merupakan bagian dari teorinya ”ZDP”, atau Zone of Proximal Development. ZDP dapat diartikan sebagai daerah antara apa yang dapat dilakukan siswa sendiri pada actual developmental level (tingkat perkembangan saat ini) dan apa yang dicapai siswa tersebut untuk potential developmental level (tingkat perkembangan potensial) bila dibantu oleh orang dewasa/ahli; dan scaffolding memainkan peranan yang penting untuk mencapai level perkembangan potensial tersebut. Berdasarkan teori ZDP ini, scaffolding dapat juga dipandang sebagai suatu strategi pembelajaran. Bagaimana aplikasi scaffolding sebagai suatu strategi pembelajaran diaplikasikan?. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana scaffolding diaplikasikan dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan scaffolding, dan temuan atau hasil penelitian yang berkaitan dengan scaffolding. %A Sutiarso Sugeng