@article{UNY12301, journal = {Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA 2009}, year = {2009}, author = {- Risnanosanti}, month = {May}, title = {MEMBANGUN SUATU SITUASI-DIDAKTIS DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA}, url = {http://eprints.uny.ac.id/12301/}, abstract = {Aktivitas kreatif adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk mendorong atau memunculkan kreativitas siswa, sedangkan kata kreativitas sebagai produk dari berpikir kreatif. Melalui belajar matematika siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, analitis, kreatif, produktif. Kemampuan berpikir kreatif termasuk dalam matematika memuat indikator fluency (kefasihan), fleksibility (keluwesan), originality (keaslian), elaboration (keterincian) dan sensitivity (kepekaan). Berdasarkan beberapa penelitian tentang berpikir kreatif diperoleh gambaran bahwa kemampuan siswa dalam keaslian hampir selalu merupakan kemampuan terendah dari kelima indikator yang ada. Salah satu penyebab indikator ini masih merupakan kemampuan terendah adalah faktor budaya, siswa terbiasa untuk menunggu ide dari orang lain atau dari guru dan mereka hanya melanjutkan penyelesaian dari ide yang muncul tersebut. Untuk itu guru perlu menciptakan suatu situasi pembelajaran yang dapat memancing siswa mengeluarkan ide yang dimilikinya. Dalam teorinya Brousseau membedakan tiga situasi dalam proses pembelajaran yaitu Situasi Non-didaktis, Situasi Didaktis, dan Situasi A-Didaktis. Pada makalah ini disajikan suatu situasi didaktis dalam pembelajaran inkuiri yang menuntut siswa untuk menemukan sendiri konsep yang ada, sehingga diharapkan akan muncul ide-ide berdasarkan pemikirannya sendiri.} }