%K Pengembangan, model penilaian berbasis kelas %A Rahaju Endah Budi %X Dalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan proses dalam pembelajaran, oleh karena itu diperlukan tes tertulis yang dapat digunakan untuk mengukur tujuan tersebut. Sistem penilaian yang digunakan adalah PBK (Penilaian Berbasis Kelas) dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan dalam bentuk-bentuk pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (unjuk kerja), dan tes tertulis (kertas dan pensil). Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam kurikulum berbasis kompetensi, maka soal yang digunakan dalam penilaian diharapkan juga menggunakan pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan ketrampilan- ketrampilan berpikir kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dan kehidupan nyata merupakan tujuan pembelajaran yang tidak dapat diukur dengan tes tradisional (kertas – pensil). Dengan melihat tuntutan penilaian di atas, maka para guru harus menguasai penilaian-penilaian lain (selain tes tradisional) yang dapat digunakan. Penilaian-penilaian yang sesuai dengan penilaian berbasis kelas, antara lain: portofolio, proyek dan investigasi, dan unjuk kerja. Beberapa macam penilaian di atas merupakan mitra dari penilaian tradisional. Kesebangunan dan kongruensi merupakan salah satu materi di SMP. Pada materi ini, penilaian yang dilakukan guru hanya untuk melihat penguasaan konsep saja. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan model penilaian berbasis kelas pada materi Kesebangunan yang menggunakan pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan ketrampilan-ketrampilan berpikir kritis serta mencari hubungan antara konsep matematika dan kehidupan nyata. %L UNY11743 %T PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP %I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY %D 2005 %J Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan & Penerapan MIPA 2005