%T Implementasi Fungsi Manajemen Personalia di SD Muhammadiyah Kutoarjo %D 2013 %I UNY %L UNY11091 %A Ich'eti Hudi Kusriyanahwati %X Penelitian ini bertujuan mengetahui peran kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen personalia yang terdiri dari: (1) perencanaan personalia, (2) pengorganisasian personalia, (3) pengarahan personalia, dan (4) pengendalian/pengawasan personalia di SD Muhammadiyah Kutoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala urusan ketenagaan, guru, staf tata usaha, komite dan Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) kecamatan Kutoarjo. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan dan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah Interractive model dimana proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kepala sekolah membuat perencanaan pegawai dengan melakukan langkah-langkah: (a) analisis kebutuhan pegawai, (b) rekrutmen pegawai, (c) seleksi pegawai. Kedua, kepala sekolah melakukan pengorganisasian dengan melakukan: (a) menunjuk dan menempatkan personil sebagai wakil kepala sekolah dan tim untuk membantu menjalankan program sekolah, (b) bersama wakil kepala urusan kurikulum dan ketenagaan membagi tugas guru sesuai dengan kapasitas dan kompetensi guru. Namun dalam pelaksanaannya masih ada guru yang tidak mengajar sesuai dengan kompetensinya. Ketiga, kepala sekolah melakukan pengarahan dengan langkahlangkah: (a) pembinaan pegawai, (b) pengembangan kompetensi guru dengan memagangkan guru di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta dan kegiatan pelatihan yang relevan, (c) pengembangan karir guru dengan memotivasi dan memberi kesempatan guru untuk melanjutkan studi ke jenjang S1. Keempat, kepala sekolah melakukan pengawasan/pengendalian dengan langkah-langkah: (a) supervisi administrasi dan praktek mengajar guru, (b) penilaian kinerja guru, (c) pemberian reward dan punishment . Namun supervisi belum dilakukan secara maksimal karena kesibukan kepala sekolah mengajar dan sebagai pengurus organisasi Muhammadiyah. Penilaian kinerja juga belum menggunakan standar penilaian yang dijadikan sebagai pedoman penilaian akan tetapi masih dilihat dari aktivitas guru dan pegawai sehari-hari dan dengan melihat prestasi siswa.