@phdthesis{UNY11072, year = {2013}, title = {Persepsi Tentang Kebijakan Pembelajaran Empat Bahasa pada Anak SD Kelas I dan Realisasinya di SD Negeri Sunyaragi I Cirebon}, month = {October}, author = {Susilawati Susilawati}, school = {UNY}, abstract = {Penelitian ini merupakan sebuah kajian deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) persepsi pembuat kebijakan, guru, dan orang tua terhadap kebijakan pembelajaran empat bahasa dan (2) realisasi pembelajaran empat bahasa pada anak SD kelas I di SDN Sunyaragi I kota Cirebon. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah pembuat kebijakan, guru, orang tua, dan anak. Teknik purposive sampling digunakan untuk membatasi subjek menjadi pembuat kebijakan (Kasi. Kurikulum Dikdas dan Pengawas Sekolah TK/SD), tiga guru, lima orang tua, dan tujuh anak yang bersekolah di SDN Sunyaragi I. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dalam tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Teknik triangulasi dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang valid dan reliabel melalui pengumpulan data ganda, sumber data ganda, dan member-checking. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Sebagai kebijakan top-down, pembuat kebijakan, guru, dan orang tua memiliki persepsi masing-masing terhadap pembelajaran empat bahasa. Pembuat kebijakan melihat kebijakan ini hanya sebagai formalitas pelaksanaan aturan. Guru memandang pembelajaran ini penting agar anak bisa dan mengerti bentuk komunikasi paling sederhana dalam empat bahasa. Orang tua menganggap pembelajaran empat bahasa penting dan bagus agar anak bisa berkomunikasi dalam empat bahasa dan mengikuti pelajaran, terutama bahasa Inggris. Dukungan yang diberikan demi tercapainya tujuan belum maksimal. Dinas Pendidikan belum menyediakan buku paket. Sumber daya guru belum sesuai bidangnya. Peran serta orang tua terbatas. Perbedaan persepsi karena sosialisasi kebijakan tidak dilakukan. (2) Pembelajaran empat bahasa berorientasi pada wacana prestasi akademik yang melihat keberhasilan anak melalui hasil ujian. Bentuk kegiatan di kelas lebih banyak pada pengerjaan lembar kerja siswa dan bentuk evaluasi tidak mendukung anak untuk mengeksplorasi kemampuan bahasa lisannya. Anak kurang mendapatkan pemaparan bahasa Sunda, bahasa Cirebon, dan bahasa Inggris baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan bermainnya sehingga penguasaan bahasa anak terhadap bahasa tersebut sebatas hafalan kosakata saja.}, keywords = {kebijakan, pembelajaran empat bahasa, wacana prestasi akademik}, url = {http://eprints.uny.ac.id/11072/} }