@phdthesis{UNY11028, year = {2013}, school = {UNY}, title = {Ragam Bahasa dalam Serat Kalatidha Karya Ranggawarsita serta Relevansinya dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas IX SMP N 7 Yogyakarta}, author = {Chinda Pandu Permana}, url = {http://eprints.uny.ac.id/11028/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis ragam dan nilai sosial budaya yang ada dalam serat Kalatidha karya Ranggawarsita dan mengetahui kerelevansian ragam dalam serat Kalatidha jika digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Jawa siswa kelas IX SMP N 7 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran, yang memadukan dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif dilakukan secara fleksibel, tidak terikat waktu dan tempat. Namun, penelitian kualitatif diselesaikan pada bulan Desember 2012. Subjek penelitian adalah serat Kalatidha karya Ranggawarsita yang terdapat dalam buku Rahasia Ramalan Jayabaya, Ranggawarsita, dan Sabda Palon tahun 1989 yang dikaji oleh Andjar Any. Objek penelitian ini adalah jenis ragam dan nilai sosial budaya yang terdapat dalam serat Kalatidha. Metode pengumpulan data yaitu simak atau baca dengan teknik lanjutan catat. Instrumen penelitian kualitatif yaitu peneliti sendiri dengan memanfaatkan tabel data. Cara penentuan keabsahan data dilakukan dengan teknik pemeriksaan. Analisis data dilakukan dengan metode padan intralingual dan teknik klasifikasi. Sementara itu, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dilakukan di SMP N 7 Yogyakarta pada tanggal 25 Februari sampai dengan 2 Maret 2013. Populasi penelitian kuantitatif yaitu seluruh siswa SMP N 7 Yogyakarta, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas IX SMP N 7 Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/2013. Pengumpulan data dilakukan dengan tes. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan bantuan program anatesV4. Hasil penelitian ini yaitu, pertama, jenis ragam dalam serat Kalatidha antara lain ragam tidak resmi, ragam sastra, ragam jengkel, ragam sedih, ragam senang, ragam bingung, ragam mantap, ragam bimbang, ragam malu, ragam kreatif, ragam beku, dan ragam filosofis. Kedua, analisis terhadap konteks sosial budaya terdapat lima unsur budaya, yaitu bahasa, strata sosial, sistem pemerintahan, sistem religi, dan sistem pengetahuan. Ketiga, hasil tes menunjukkan bahwa diksi dalam serat Kalatidha tidak relevan apabila digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Jawa siswa kelas IX SMP N 7 Yogyakarta.} }