%0 Generic %A Terry Irenewaty, M. Hum %D 2006 %F UNY:1046 %I UNY %T PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SEJARAH MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL %U http://eprints.uny.ac.id/1046/ %X Pengajaran dengan menggunakan metode ceramah sering mengalami masalah terutama berkaitan dengan sifatnya yang monoton dan membuat peserta didik merasa bosan. Namun metode ceramah tetap merupakan metode yang tidak mungkin ditinggalkan dalam proses pembelajaran. Untuk itu perlu diupayakan improvisasi model pembelajaran ceramah agar lebih menarik dan menantang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model ceramah dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan media audio visual LCD. Secara detail penelitian ini juga ingin mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model responsive action research. Metode penelitian ini meliputi planing, acting, observing, and reflecting, atau perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian dilakukan pada Jurusan Pendidikan Sejarah FISE Universitas Negeri Yogyakarta. Perencanaan penelitian meliputi upaya kolaborasi peneliti dengan dosen pengampu mata kuliah Sejarah Indonesia Abad XVI-XVIII untuk mengembangkan metode ceramah dengan menggunakan media audio visual LCD. Tindakan berupa pelaksanaan pembelajaran dengan metode yang telah direncanakan. Sedangkan observasi sebagai langkah pengumpulan data selama tindakan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran yang telah dicapai. Refleksi merupakan tahap untuk melakukan evaluasi berdasarkan analisis data yang baru dilakukan, sehingga mempunyai kesimpulan seberapa besar peranan metode pembelajaran yang baru saja diterapkan, sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan apakah perbaikan pembelajarannya telah tercapai atau belum. Untuk mencapai taraf ideal penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, sehingga data-data yang didapatkan dapat semakin lengkap dan variatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan : Pertama, bahwa pengembangan media audio visual-LCD telah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Peningkatan kualitas ini dapat dilihat dari segi proses maupun hasil pembelajaran. Secara umum mahasiswa lebih merasakan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual membuat mereka tidak cepat merasa bosan. Mahasiswapun sangat tertarik dengan pembelajaran ini karena seolah-olah mereka diajak melakukan kunjungan lapangan. Sedangkan bagi dosen, bahwa penggunaan media audio visual sangat membantu dalam mengurangi penjelasan verbalis melalui ceramah. Dengan menayangkan objek sejarah melalui media audio visual, mahasiswa mampu menafsirkan sendiri akan objek-objek yang mereka pelajari. Kedua Dari segi hasil pembelajaran, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual mampu membawa pembelajaran mencapai hasil prestasi yang cukup menggembirakan. Fakta ini dapat dilihat dari nilai tes siklus I, II, dan III dalam pelaksanaan tindakan. Rerata postest skor I adalah 8,6, Postest II 8,5 dan postest III 8,9. Rerata kenaikan nilai dalam dari pretest dan postest siklus I adalah 3,6 untuk setiap mahasiswa, sedangkan dalam siklus III rerata kenaikan nilai mereka adalah 4,7. Nilai dalam tes hanya sebagai salah satu indikator yang tidak bisa digunakan secara mutlak sebagai acuan keberhasilan pembelajaran. Ketiga, Penggunaan media audio visual –LCD dalam pembelajaran Sejarah juga berhasil meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Dengan dikaitkannya topik pembelajaran dengan objek yang sesungguhnya melalui media audio visual, mahasiswa mampu menangkap penjelasan dosen tidak sekedar verbalis yang hanya menggambarkan dengan kata-kata, tetapi mampu merangsang mahasiswa untuk melakukan analisis sendiri terhadap topik yang sedang mereka pelajari. Munculnya gambar-gambar yang tidak mungkin menghadirkan seluruh objek secara menyeluruh justru merangsang mahasiswa untuk mengkaji lebih jauh terhadap tema yang sedang mereka pelajari. FISE, 2006 (PEND. SEJARAH)