@article{UNY10107, year = {2012}, publisher = {Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY}, title = {KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA IMPLEMENTASI PROJECT-BASED LEARNING DENGAN PEER AND SELF-ASSESSMENT UNTUK MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN RSBI 1 JUWANA DI KABUPATEN PATI}, author = {Yunianta Tri Nova Hasti and Rochmad Rochmad and Rusilowati Ani}, month = {November}, journal = {Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa}, keywords = {kemampuan berpikir kreatif, project-based learning, peer and self-assessment}, url = {http://eprints.uny.ac.id/10107/}, abstract = {Penelitian ini fokus tentang studi kemampuan berpikir kreatif siswa pada implementasi project-based learning (PBL) dengan peer and self-assessment (PSA). Identifikasi mengenai kemampuan ini perlu dilakukan guna memberi perlakuan terbaik bagi siswa, sebagai informasi dan menolong guru untuk memberikan pembelajaran yang tepat di waktu mendatang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Populasi yang diteliti adalah semua siswa kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012. Sampel diambil menggunakan teknik cluster sampling. Sampel yang diambil adalah siswa kelas VIIB, VIIC dan VIIF. Teknik analisis kuantitatif menggunakan two way ANOVA, N-Gain dan independent-sample t test, sedangkan analisis kualitatif menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum implementasi PBL dengan PSA rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa berada pada level kurang kreatif (23,11). Jika ditinjau berdasarkan aspek berpikir kreatif pada awal pembelajaran, kelancaran (2,18), keluwesan (2,02), keaslian (2,46), elaborasi (2,50) dan sensitivitas (2,39) siswa kurang kreatif. Setelah adanya implementasi PBL dengan PSA, rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat levelnya menjadi cukup kreatif (29,00). Jika ditinjau berdasarkan aspek berpikir kreatif pada akhir pembelajaran, kelancaran (2,77), keaslian (3,04), elaborasi (2,82) dan sensitivitas (3,32) siswa cukup kreatif, sedangkan keluwesan dalam berpikir kreatif siswa (2,55) levelnya masih kurang kreatif. Hasil ini telah dibandingkan dengan menggunakan implementasi pembelajaran konvensional, serta project-based learning. Tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara laki-laki dan perempuan secara umum. Respons positif ditunjukkan oleh siswa melalui tanggapan pada kuesioner yang diberikan. Sebagian siswa besar merasa senang, tidak terbebani oleh proyek-proyek yang diberikan. Siswa juga memperoleh manfaat yang berarti melalui penerapan peer and self assessment. Kata kunci : kemampuan berpikir kreatif, project-based learning, peer and self-assessment} }